Apa yang Terjadi Jika Air di Bumi Habis? Ini Dampaknya
Air menjadi unsur paling menarik untuk ditelusuri, seperti yang kita ketahui air merupakan zat yang bersifat cair, tidak memiliki rasa, tidak memiliki bebauan dan tidak berwarna. Menurut berbagai penelitian sampai saat ini air baru hanya ditemukan di planet Bumi, meskipun begitu peneliti antariksa sudah melakukan penelitian dan penjelajahan dengan berbagai alat dan robot ke objek antariksa dan planet-planet di sekitar Bumi.
Fakta Tentang Air dan Sejarahnya
Tahukah kalian jika bumi ini mayoritas berisikan air sekitar 70% dari total keseluruhan elemen atau unsur yang ada di Bumi. Persentase tersebut meliputi segala air yang ada di berbagai segmentasi lapisan bumi seperti air tanah, sungai air laut, di danau, di dalam awan dan turun kembali menjadi hujan. Tapi apakah kita mengetahui, dari manakah air pertama kali berasal? Atau seperti apakah sejarah air di planet bumi, kenapa hanya ada di Bumi?
Air berdasarkan reaksi kimia merupakan campuran dari hydrogen dan oksigen lalu disebutlah sebagai H20. Menurut para peneliti, air yang ada di bumi dahulu berasal dari ledakan Big Bang sekitar 14 milyar tahun yang lalu. Kemudian dari kejadian tersebut menghasilkan planet Bumi dengan proses yang rumit sehingga sampai sekarang masih menjadi perdebatan dikalangan ilmuan dan peneliti.
Seorang peneliti bernama Adam Sarafian dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menemukan bahwa lautan telah ada jauh lebih lama daripada yang diperkirakan sebelumnya, pada masa ketika tata surya sedang terbentuk. Sehingga tidak heran jika planet Bumi mendapatkan julukan sebagai planet biru.
Ilmuwan menduga pada usia planet Bumi masih muda, keadaan planet Bumi kering dan tanpa air sama sekali. Namun, dikarenakan suatu energi dari pusat bumi, membuat permukaan bumi mencair. Akan tetapi ada pula yang percaya bahwa air muncul dan mengalir di permukaan bumi karena diakibatkan oleh tabrakan Komet.
Sementara ahli geologi memberikan pernyataan bahwa molekul air bisa ada di bumi karena proses penguapan atau tiupan angin dari ruang angkasa. Peneliti lainnya tidak hanya menganalisa elemen-elemen didalam bumi tapi juga di luar angkasa seperti pengaruh meteorit dan asteroid. Salah satunya adalah asteroid Vesta yang berusia sekitar 14 juta tahun, ternyata ditemukan bahwa asteroid Vesta mempunyai cadangan iar didalam objek ruang angkasa tersebut. peneliti menduga asteroid inilah yang menjadi cikal bakal air yang ada di Bumi. Setelah beberapa waktu berselang, peneliti menemukan pula bahwa bentuk batuan Bumi memiliki kandungan yang serupa dengan asteroid Vesta.
Dampak Air Menghilang dari Bumi
Jika tadi kita membahas bagaimana air muncul atau terbentuk di Bumi maka bayangkan jika di Bumi ini akan habis? Ironisnya air yang kita pakai dan lihat selama ini akan berkurang seiring berkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk dunia. Bagaimana tidak, penggunaannya yang tidak hanya individual tapi juga untuk industri.
Pernahkah kita berpikir jika air di muka Bumi ini yang mana terdapat 70% dibanding elemen bumi lainnya, menghilang atau lenyap dari Bumi dengan seketika? Apa yang akan terjadi dengan Bumi dan mahluk hidup yang ada di dalamnya? Beberapa dari kita mungkin cenderung meremehkan kehadiran air di Bumi ini, tanpa rasa bersalah menghambur-hamburkan air bersih, tidak menghematnya dan sebagainya. Seandainya air di Bumi lenyap dalam semalam, berikut dampak-dampaknya yang akan terjadi:
1. Musnahnya Semua Mahluk Hidup
Beberapa
waktu yang lalu terjadi longsor sedalam 100 kaki dalam 100 tahun
terakhir di California yang diakibatkan oleh penurunan volum air tanah.
Hal itu membuat lapisan kulit bumi semakin menipis. Fenomena itu turut
berdampak pada pergerakan lempeng tektonik dan akhirnya dapat
menyebabkan gempa bumi.Penelitian setiap tahunnya juga menunjukan berkurangnya air tanah, dimana membuat ketinggian pegunungan Sierra Nevada, di Negara Spanyol bertambah beberapa millimeter. Menurut fakta yang dijabarkan oleh Central Intelligence Agency (CIA) Meski bumi 70% berisi air tapi hanya ada 3% persediaan air tawar dan kurang dari 1% yang tersedia secara bebas, sisanya masih berbentuk berupa es seperti di kutub utara & selatan, puncak pegunungan es, gletser dan kepingan salju yang akan turun.
Bahkan air yang sulit dicari di beberapa wilayah telah menciptakan bencana kemanusiaan seperti jutaan orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan meminum air yang bersih. Pepohohan tidak lagi dapat melakukan fotosintesis karena sumber air sebagai salah satu bahan utama prosesnya menghilang, dengan kata lain pohon akan segera mati, oksigen tidak akan ada lagi dan imbasnya manusia tidak lagi bisa bernapas. Bisa dibayangkan mahluk hidup akan mengalami bencana yang tidak dapat dicegah, pengurangan mahluk hidup secara masif mau tidak mau akan terjadi.
2. Bumi Akan Berbeda
Tidak akan ada lagi awan yang akan menghiasi langit dan mengitari bumi lagi yang mengakibatkan tidak turunnya hujan dan salju seperti sedia kalanya disetiap musimnya. Selain hujan dan salju bentuk cuaca yang tidak akan kita dapati ketika sudah tidak ada air di Bumi adalah badai dan Guntur. Planet bumi dalam waktu singkat akan berubah dari planet biru menjadi planet coklat karena permukaan bumi yang berubah menjadi padang pasir.
3. Dampak ke sosial dan ekonomi
4. Temperature suhu Bumi
Demikian penjelasan jika bumi yang kita tempati ini kehilangan air. Semoga dapat membantu kita semua untuk berusaha menjaga bumi dari kerusakan di masa mendatang.