Masalah Infertilitas Meningkat, Jaga Kesuburan Sejak Remaja

Ilustrasi pasangan dan kesuburan. Shutterstock.com

 Setiap orang yang sudah menikah tentu berharap untuk cepat mendapatkan momongan. Namun perlu dipahami, hal tersebut hanya bisa diraih jika pasangan suami istri memiliki tingkat kesuburan atau fertilitas yang baik.

Sayangnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi infertilitas di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2013 misalnya, tingkat prevalensinya adalah 15 persen dari semua pasangan suami istri. Adapun pada tahun 2018, prevalensinya telah mencapai 20 persen.

Tentu Anda dan pasangan tak ingin masuk dalam golongan infertil sehingga sulit memiliki keturunan, bukan? Untuk itu, penting menjaga fertilitas. Dokter Spesialis Gizi Tan Shot Yen pun mengatakan bahwa hal tersebut wajib dikerjakan jauh sebelum menikah alias sejak remaja.

Menurut Tan, cara utamanya ialah dengan menjaga asupan nutrisi. Ia mengatakan bahwa di Indonesia masih banyak orang-orang yang salah dalam memilih jenis makanan, misalnya mengkonsumsi jus atau sereal. Memang keduanya terlihat bergizi, namun sebenarnya tidak begitu baik bagi kesehatan.

“Kita tahu kalau jus itu asalnya buah. Bagus, kan? Tapi kita harus tahu juga kalau jus apalagi yang dibeli dari supermarket, sudah melewati ultraproses. Bisa berpengawet, berpewarna sehingga tidak baik bagi kesehatan,” katanya dalam webinar bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 21 Juli 2020.

Sebaliknya, makanan yang disarankan Tan itu adalah yang masuk menyerupai bentuk aslinya. Contohnya buah-buahan atau sayuran segar. “Markisa, langsung saja dikonsumsi buahnya daripada dijadikan sirup. Begitu juga dengan buah-buahan lain tidak usah di jus, tapi bentuk aslinya saja. Yang belum dimasak seperti sayur timun dan tomat juga baik bagi kesehatan,” katanya.

Tan mengingatkan agar masyarakat mengikuti imbauan Kementerian Kesehatan tentang Isi Piringku. Ia menjelaskan bahwa porsi makanan sebaiknya tidak banyak karbohidratnya saja. Hal itu sering terjadi ketika Banyak orang Indonesia yang makan nasi dengan lauk mi instan. Kalau Anda sadar, dua-duanya itu karbohidrat. Padahal yang benar isi piring wajib ada protein dari ikan atau daging dan serat dari sayur serta buah-buahan,” katanya.

Dengan memahami kedua pola makan yang benar ini saja, akan sangat mempengaruhi kesuburan masyarakat. Sebab, makanan yang bergizi dan benar akan diproses tubuh untuk membuat fungsi organ bekerja dengan baik, termasuk mencegah gangguan pematangan pada rahim atau indung telur serta gangguan pada sperma. “Anda juga bisa melakukan tambahan olahraga karena malas gerak mempengaruhi kesehatan fisik dan kesuburan. Begitu pula dengan mengatur pola hidup jauh dari rokok dan menghindari stres agar seluruhnya organ tubuh sehat sempurna,” katanya.

Copyright © 2016 Raja JP