Rupiah Menguat ke Rp14.640 di Tengah Penguatan Dolar AS
Jakarta, Indonesia --
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.640 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (12/8) sore. Posisi tersebut menguat 0,25 persen dibandingkan perdagangan Selasa (11/8) sore di level Rp14.680 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,02 persen, peso Filipina melemah 0,02 persen, yuan China melemah 0,04 persen, baht Thailand melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,0,9 persen, yen Jepang melemah 0,09 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.
Sebaliknya, hanya rupee India yang terpantau menguat 0,16 persen, dipantau dolar Taiwan yang menguat 0,11 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,10 persen dan dolar Australia menguat 0,18 persen.
Sedangkan dolar Kanada melemah 0,18 persen dan franc Swiss melemah 0,21 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penguatan kemungkinan tak akan lama. pasalnya, dolar AS menguat karena rilis data tenaga kerja dan indeks harga produsen di AS pada Juli lalu bagus.
Data itu semakin mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS berjalan.
"Penguatan dolar AS ini bisa menekan pergerakan nilai tukar emerging markets termasuk rupiah," ujarnya kepada Indonesia.com, Rabu (12/8).
Di sisi lain, kabar belum adanya kemajuan pembicaraan stimulus paket jilid II Covid-19 senilai US$1 triliun di AS antara dua partai berkuasa juga bisa melemahkan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini.
"Rupiah berpotensi tertekan dengan potensi kisaran Rp14.550 per dolar AS sampai Rp14.750 per dolar AS," tandasnya.