Fakta Soal Sperma Makhluk Hidup, Mulai Dari Ukuran Hingga Sifat!

 Sperma - Tribunnewswiki.com Mobile

Sperma adalah dari mana kita berasal. Selama ini kita hanya mengetahui bahwa sperma adalah sel yang berenang di uterus untuk mencari sel telur yang bisa dibuahi.

Namun di balik itu semua, banyak fakta menarik yang dapat digali. Mulai dari manusia yang bisa menghasilkan antara 20 hingga 100 juta sperma, dan bisa menghasilkan 1.500 per detiknya. Serta kecanggihan teknologi telah menolong para ilmuwan untuk membuat sperma buatan di laboratorium dari sel induk dan digunakan untuk menghamili tikus.

Di samping itu semua, masih banyak fakta unik lain tentang sperma. Hal ini bisa dimulai dari fakta ternyata tak semua sperma sama. Bahkan di antara golongan makhluk hidup lain, banyak juga yang aneh.

Mari kita bahas berbagai keunikan tersebut dalam penjabaran di bawah ini ya. Melansir Listverse, berikut ulasannya!

 

Sperma Raksasa

Sperma manusia berukuran 50 makrometer. Dengan mata telanjang tentu Anda tak bisa melihatnya. Uniknya, makin besar makhluk, makin kecil spermanya. Seperti sperma Paus yang hanya berukuran 30 mikrometer.

Hal ini juga berlaku sebaliknya. Tupai madu yang mungil punya sperma yang berukuran 350 mikrometer, yang bisa kita lihat hanya dengan kaca pembesar. Namun yang paling besar adalah milik Drosophila bifurca, seekor lalat buah yang sel spermanya memiliki panjang 6 centimeter yang didominasi ekor melingkar. Hal ini ada karena ternyata saluran reproduksi betinanya juga panjang, yang panjangnya juga berfungsi menyingkirkan sperma lemah.

6 Fakta Soal Sperma Makhluk Hidup, Mulai Dari Ukuran Hingga Sifat! 

 

Berenang Bersama

Ratu semut di gurun yang merupakan spesies Cataglyphis savignyi, punya kemampuan hidup di atas rata-rata serangga lain, yakni 20 tahun. Sang ratu semut ini 'kawin' dengan banyak sekali pasangan ketika muda dan mampu menyimpan spermatozoa mereka di sebuah organ bernama spermathecal. Untuk bisa memiliki keturunan ratu, semut pria harus bersaing dan hal ini cukup ketat.

Akhirnya, semut pria berevolusi membuat sebuah taktik menarik, yakni secara kooperatif untuk berenang bersama.

Benar. 50 hingga 90 spermatozoa menyatukan 'kepala' mereka dengan sebauh molekul protein dan berenang bersama. Walhasil, berenang bersama ini membuat mereka 51 persen lebih cepat ketimbang berenang sendiri.

Ketika sudah sampai ke spermathecal, kelompok sperma ini pecah dan mengisi 'tangki' sperma tersebut yang bisa digunakan sang ratu untuk pembuahan selama 20 tahun umur hidupnya.

 

Navigasi Sperma

Bagaimana sperma tahu ke mana harus pergi? Ternyata dalam konteks sperma milik nyamuk, mereka mengikuti hidung mereka.

Tentu bukan hidung sesungguhnya. Namun para ilmuwan menemukan beberapa molekul aneh pada nyamuk Anopheles gambiae yang biasanya terkait dengan indera penciuman wanita, di mana hanya nyamuk betina yang mengendus darah yang memang dibutuhkan untuk telurnya. Nyamuk betina melakukan ini dengan reseptor bau di antena mereka.

Ternyata, reseptor tersebut ditemukan di sperma nyamuk jantan dan diduga, sperma nyamuk memiliki semacam indera penciuman. Reseptor ini ada di ekor spermatozoa, dan ketika ada bahan kimia tertentu, sel-sel ini makin semangat berenang. Pada dasarnya, reseptor ini diyakini merupakan sinyal sperma untuk mobilisasi sperma, yang akan tahu kapan waktu yang tepat untuk pembuahan. Lalat buah dan lebah ternyata juga memikiki mekanisme serupa.

 

Copyright © 2016 Raja JP