Saham Operator Kasino di Makau Melonjak, Ada Apa?
Hong Kong - Saham raksasa kasino Macau melonjak signifikan pada Senin pagi (17/1/2022) setelah pusat judi
dunia itu mengumumkan regulasi baru yang bertujuan mengurangi
ketidakpastian imbas terhambatnya enam operator paling menguntungkan.
Industri dengan nilai miliaran dolar di daratan China merasa
gelisah sejak regulator mengumumkan rencana perombakan sektor perjudian
pada September 2021. Lantaran hal itu kurang memberikan efek jera
sesuai pengumuman pada Jumat, 14 Januari 2022.
Saham di enam operator kasino reli Senin pagi di Hong Kong, dengan Sands China mencatat kenaikan terbesar hampir 13 persen, diikuti oleh Wynn Macau di 9,6 persen.
MGM China yang mengoperasikan dua properti besar di Makau mengalami kenaikan sekitar 8,1 persen. Galaxy Entertainment dan Melco International masing-masing naik 7 persen dan 6,2 persen. Sementara SJM Holdings mengalami perkembangan terkecil tetapi masih substansial, sekitar 5 persen.
Negara bekas jajahan Portugis merupakan wilayah satu-satunya tempat
di Cina dengan perjudian kasino dilegalkan. Sebelum pandemi COVID-19,
Casino Makau meraup lebih banyak uang dalam satu pekan setara dengan penghasilan judi di Las Vegas dalam sebulan.
Aturan Baru
Di bawah RUU yang diusulkan diresmikan Jumat, 14 Januari 2022 jumlah operator kasino akan tetap enam.. Adapun masa operasi hingga 10 tahun.
Dalam situasi luar biasa, konsesi dapat diperpanjang dengan tambahan tiga tahun. Casino Makau juga berencana untuk meningkatkan proporsi kepemilikan lokal di perusahaan kasino dari 10 persen saat ini menjadi 15 persen.
Di bawah aturan baru, Dewan Eksekutif Makau pada Jumat menyampaikan permainan tidak boleh merusak keamanan nasional China.
Sejak industri diliberalisasi pada 2002, sektor ini telah meledak menjadi lumbung pendapatan senilai USD 24 miliar. Sektor ini menyumbang sekitar 80 persen dari pendapatan pemerintah dan lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB).
Makau merupakan taman bermain bagi pejabat kaya dan taipan, yang memungkinkan untuk menghindari aturan ketat China terkait berapa banyak uang tunai yang dapat diambil dari negara itu.
Di bawah Presiden China Xi Jinping, pihak berwenang telah menindak pencucian uang, junket VIP dan regulator pihak berwenang Makau dalam beberapa tahun terakhir telah mencoba untuk melakukan diversifikasi dari sektor game.
Akhir tahun lalu Bos SunCity Alvin Chau yang juga seorang operator junket terbesar ditahan karena diduga menjalankan aktivitas perjudian ilegal di luar negeri.
Industri perjudian Makau pun turut terkena imbas COVID-19. Alhasil menghentikan hampir semua kedatangan dari daratan China membuat operasi kota itu terhenti.
Pendapatan gim turun menjadi USD 7,5 miliar pada 2020. Pendapatan mulai sedikit pulih pada tahun berikutnya sebesar USD 10,8 miliar. Namun angka itu masih turun 70 persen dari tingkat pra-pandemi.