Brimob Kalsel memperkuat pengamanan PT Freeport Indonesia
Sebanyak 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) Satuan Brimob Polda
Kalimantan Selatan (Kalsel) ditugaskan memperkuat pengamanan PT Freeport
Indonesia, tergabung dalam Satgas Amole 2022 di Bawah Kendali Operasi
(BKO) Polda Papua.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda)
Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono yang melepas keberangkatan
pasukan, di Banjarbaru, Selasa, berpesan agar personel dapat menjalankan
tugas dengan baik selama di Papua.
"Personel yang berangkat
adalah mereka yang terpilih dan buktikan kepada negara kinerja terbaik
demi kondusivitas Papua," kata dia.
Agung pun meminta anggota menjaga nama baik satuan dengan menghindari pelanggaran serta tetap
berpedoman pada tugas pokok dan fungsi sesuai perintah pimpinan dan
komandan di lapangan.
Dia menegaskan pula, Brimob Polda Kalsel
selalu mendapat kepercayaan dari negara dalam tugas-tugas penting
pengamanan baik di Papua maupun sejumlah wilayah lainnya.
Untuk
itulah, dia berharap prestasi selama ini bisa dipertahankan dan lebih
penting lagi semua personel yang berangkat bisa kembali nantinya dengan
utuh tanpa kurang satu apa pun.
"Berangkat 1 SSK maka kembali pun 1
SSK.
Tetap jaga sinergitas dan soliditas serta senantiasa berdoa untuk
keselamatan dalam bertugas," kata Wakapolda.
Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno
mengatakan personel dengan Danki Penugasan Satgas Amole AKP Ketut Dewa
Putra Suteja akan terlebih dahulu mengikuti latihan praoperasi di Puslat
Multifungsi Brimob Cikeas, Kabupaten Bogor sebelum bertolak ke Papua
mengamankan objek vital nasional PT Freeport Indonesia di Kabupaten
Mimika.
PT Freeport yang bergerak di bidang eksplorasi,
pertambangan, pemprosesan, dan pemasaran konsentrat tembaga, emas dan
perak merupakan bagian dari holding badan usaha milik negara (BUMN) di
sektor pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Indonesia resmi memiliki 51,23 persen saham Freeport pada 2018 lalu. Sebelumnya Indonesia hanya mempunyai 9,36 persen sahamnya, sementara 90,64 persen sisanya masih dikuasai oleh Freeport-McMoran.