Horor! Jangan Pernah Menjawab Panggilan Misterius dari Watu Semaur, Ini Akibatnya! Selasa, 15 Maret 2022

 



Cerita horor datang dari Watu Semaur di Desa Mrayan, Kabupaten Ponorogo. Konon katanya warga yang melintas Watu Semaur kerap mendengar suara misterius dan dipanggil oleh penunggu Watu Semaur. Mitosnya, Watu Semaur dihuni oleh sepasang pengantin yang hilang di lokasi. Mitos atau fakta?

Watu Semaur sendiri terletak di tepian jalan Dusun Krajan, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dari jalur utama, jaraknya sekitar 700 meter.

Watu semaur merupakan bongkahan bebatuan mirip tebing yang tingginya sekitar enam meter, di belakang persawahan desa setempat.



Mantan Kepala Desa Mrayan, Haryoko menceritakan kisah horor di Watu Semaur bermula dari sepasang pengantin baru yang belum selapan hari alias 35 hari keluar rumah berdua, tanpa ada yang mendampingi. 

Padahal menurut kepercayaan setempat, pasangan pengantin yang belum berumur selapan enggak boleh keluar tanpa pengawalan. Sepasang pengantin tersebut pun hilang sampai sekarang.


Keluarga mereka mencari. Termasuk di sekitar Watu Semaur. Cerita itu melegenda secara turun temurun.

"Ya namanya jaman dulu ya. Mencarinya dengan cara dipanggil-panggil," ujar Haryoko, Selasa (15/3/2022).

Saat dipanggil, kata dia, ada yang menyaut (semaur; dalam bahasa jawa). Namun enggak ada orangnya. 

"Itu waktu saya kecil ya. 30 tahun lalu. Sekarang saya belum dengar lagi," urainya. 

Di Watu Semaur, nampak goresan kuning yang dipercaya sebagai selendang kuning yang sempat dipakai oleh sang pengantin wanita.

Sejak saat itu, kejadian demi kejadian aneh muncul dari Watu Semaur. Terutama buat warga pendatang atau bukan penduduk setempat, sering ada suara misterius yang memanggil dari bebatuan, namun ketika dijawab suaranya menghilang

"Perempuan penduduk sini (Mrayan) asli. Kalau yang laki-laki kurang paham dari mana," terangnya. 

Kejadian aneh pernah dialami Adi Scania, salah satu warga setempat. Kepada Tim IDZ Creators, Adi nyaris terkena petaka kala ikut menebang pohon pinus di Watu Semaur Mrayan.

"Saat sudah hampir penuh isi truk kayak ada yang memanggil. Padahal oleh warga dikasih tahu, jika ada yang memanggil jangan disaut (disauri), " terangnya. 

Tapi Adi lupa dan membalas panggilan tersebut. Alhasil truk dengan muatan padat mundur secara tiba-tiba dan hampir terbalik.

"Itulah memang nyata sesuai dengan namanya semaur. Yang memang ganasnya di Watu Semaur Mrayan," pungkasnya.

Copyright © 2016 Raja JP