Ajaib, 5 Hewan yang Banyak Digunakan untuk Pengobatan Tradisional Tionghoa! Minggu, 20 Maret 2022

 


Pengobatan Tionghoa hingga saat ini masih eksis di kalangan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebab menggunakan ramuan alami dan herbal, pengobatan Tionghoa dianggap manjur untuk menyembuhkan berbagai penyakit.


Tak hanya menggunakan tumbuh-tumbuhan, melainkan pengobatan Tionghoa juga memberlakukan pemakaian hewan yang diolah menjadi sebuah ramuan untuk dijadikan obat penawar dari berbagai penyakit. Lalu apa sajakah hewan yang digunakan tersebut?



Bagi pengobatan Tionghoa uda laut digunakan untuk ramuan obat-obatan untuk kesehatan ginjal. Selain itu, kuda laut juga mampu meningkatkan gairah seksual dan stamina seseorang. Oleh sebab itu, mengapa sejumlah obat kuat menggunakan kuda laut sebagai bahan bakunya.


2. Kura-kura punggung lunak

Untuk menjaga kesehatan tubuh dengan meningkatkan imun, orang Tionghoa biasanya menggunakan kura-kura bertulang lunak untuk diolah menjadi obat-obatan.

Tak hanya untuk imun, kura-kura punggun lunak juga digunakan untuk melembabkan kulit dan menghindari anemia. Berdasarkan hal tersebut hidangan kura-kura punggung lunak dianggap sebagai makanan mewah bagi masyarakat Tionghoa.


Sudah menjadi hal yang biasa jika masyarakat Tionghoa mengonsumsi tokek sebagai obat-obatan. Pasalnya tokek mampu digunakan untuk mengatasi penyakit batuk yang parah dan juga meningkatkan daya tahan paru-paru dan juga ginjal.


Jamur ulat adalah sejenis jamur yang hidup sebagai parasit pada ulat di kawasan pegunungan. Jamur ini digunakan untuk meningkatkan stamina orang yang memakannya. Itulah sebabnya jamur ini kerap dikonsumsi secara teratur oleh kalangan atlet Tionghoa.


Menjijikan? Tidak bagi masyarakat Tionghoa, sebab serangga satu ini bisa dijadikan obat-obatan. Kecoa biasanya digunakan untuk mengobati radang saluran pencernaan, tuberkulosis, hingga obat luka bakar. Selain untuk dikonsumsi dengan cara dimakan, kecoa juga bisa diolah menjadi bahan baku kosmetik.
Copyright © 2016 Raja JP